1. Dani Nur Prasetyo ( 08560092 )
2. Novi Aryanto ( 08560070 )
3. Didit Ardiyanto ( 08560109 )
Rabu, 21 Desember 2011
MPLS
Multiprotocol Label Switching (MPLS)
Konfigurasi Dasar MPLS VPN
MPLS VPN adalah sebuah keluarga metode untuk memanfaatkan kekuatan Multiprotocol Label Switching (MPLS) untuk membuat jaringan pribadi virtual (VPN). MPLS adalah cocok untuk tugas karena menyediakan isolasi lalu lintas dan diferensiasi tanpa overhead besar
Komponen Digunakan
Informasi dalam dokumen ini didasarkan pada versi-versi software dan hardware:
P dan PE Router
Cisco IOS ® Software Release 12,2 (6h) termasuk fitur MPLS VPN.
Setiap router Cisco seri 7200 dari atau lebih tinggi mendukung fungsi P. Cisco 2691, serta setiap seri 3640 atau router PE mendukung fungsi yang lebih tinggi.
Router C dan CE
Anda dapat menggunakan router yang dapat bertukar informasi routing dengan router PE nya.
Informasi yang disajikan dalam dokumen ini dibuat dari perangkat di lingkungan laboratorium tertentu. Semua perangkat yang digunakan dalam dokumen ini dimulai dengan konfigurasi (default) dibersihkan. Jika Anda bekerja dalam jaringan hidup, pastikan bahwa Anda memahami dampak potensial dari perintah apapun sebelum menggunakannya.
Terkait Produk
Untuk menerapkan MPLS fitur, Anda harus memiliki sebuah router dari berbagai Cisco 2600 atau lebih tinggi. Untuk memilih Cisco IOS yang diperlukan dengan fitur MPLS, gunakan Software Penasihat ( terdaftar pelanggan hanya). Juga memeriksa RAM tambahan dan memori Flash yang diperlukan untuk menjalankan fitur MPLS di router. WIC-1T, WIC-2T, dan interface serial dapat digunakan.
Konvensi
Surat-surat di bawah ini mewakili berbagai jenis router dan switch yang digunakan.
P-Penyedia 's router inti.
PE-Penyedia 's edge router.
CE-Pelanggan tepi router.
C-Pelanggan router.
Diagram ini menunjukkan sebuah konfigurasi khas menggambarkan konvensi yang dijelaskan di atas.
mplsvpn.gif
Konfigurasi Dasar MPLS VPN
MPLS VPN adalah sebuah keluarga metode untuk memanfaatkan kekuatan Multiprotocol Label Switching (MPLS) untuk membuat jaringan pribadi virtual (VPN). MPLS adalah cocok untuk tugas karena menyediakan isolasi lalu lintas dan diferensiasi tanpa overhead besar
Komponen Digunakan
Informasi dalam dokumen ini didasarkan pada versi-versi software dan hardware:
P dan PE Router
Cisco IOS ® Software Release 12,2 (6h) termasuk fitur MPLS VPN.
Setiap router Cisco seri 7200 dari atau lebih tinggi mendukung fungsi P. Cisco 2691, serta setiap seri 3640 atau router PE mendukung fungsi yang lebih tinggi.
Router C dan CE
Anda dapat menggunakan router yang dapat bertukar informasi routing dengan router PE nya.
Informasi yang disajikan dalam dokumen ini dibuat dari perangkat di lingkungan laboratorium tertentu. Semua perangkat yang digunakan dalam dokumen ini dimulai dengan konfigurasi (default) dibersihkan. Jika Anda bekerja dalam jaringan hidup, pastikan bahwa Anda memahami dampak potensial dari perintah apapun sebelum menggunakannya.
Terkait Produk
Untuk menerapkan MPLS fitur, Anda harus memiliki sebuah router dari berbagai Cisco 2600 atau lebih tinggi. Untuk memilih Cisco IOS yang diperlukan dengan fitur MPLS, gunakan Software Penasihat ( terdaftar pelanggan hanya). Juga memeriksa RAM tambahan dan memori Flash yang diperlukan untuk menjalankan fitur MPLS di router. WIC-1T, WIC-2T, dan interface serial dapat digunakan.
Konvensi
Surat-surat di bawah ini mewakili berbagai jenis router dan switch yang digunakan.
P-Penyedia 's router inti.
PE-Penyedia 's edge router.
CE-Pelanggan tepi router.
C-Pelanggan router.
Diagram ini menunjukkan sebuah konfigurasi khas menggambarkan konvensi yang dijelaskan di atas.
mplsvpn.gif
BGP
BGP (Border Gateway Protocol )
Di dalam dunia Internet komunikasi antarpenduduk juga merupakan kebutuhan vital. Bukan hanya vital, justru keperluan berkomunikasilah sumber dan cikal bakal dari terciptanya dunia Internet. Untuk dapat melayani penduduknya berkomunikasi, dibuatlah jalan-jalan penghubungnya. Jalan penghubung dunia Internet adalah media komunikasi data yang jenisnya sangat banyak.
Namun, sampai di sini cara kerja dunia Internet mulai berbeda dengan dunia nyata. Jalan-jalan yang di bentuk di dunia Internet harus terkoneksi ke kota-kota kecil, yaitu server-server remote access dan perangkat jaringan. Perangkat tersebut adanya di ISP, ibu kota dari penduduk tersebut. Dengan demikian, semua komunikasi yang terjadi antarpara penduduk di Internet harus melewati ibu kotanya dulu. Baik penduduk yang ada di satu kota maupun dengan penduduk yang ada di belahan Bumi lainnya.
Jika masih dalam satu kota, ISP tidak perlu melempar sesi komunikasi penduduknya keluar benua, karena jika masih satu daerah biasanya ada jalan singkat menuju ke situs lokal. Jalan singkat inilah yang sering kita kenal dengan istilah Internet Exchange.
Internet Exchange merupakan kumpulan dari seluruh ISP yang ada di sebuah daerah. Tujuannya adalah agar jalur komunikasi dalam sebuah geografis yang sama tidak perlu dilarikan ke luar benua Internet. Di Indonesia, Internet Exchange-nya adalah bernama Indonesia Internet Exchange (IIX).
Proses pengumpulan dan maintenance informasi rute inilah yang terpenting dalam proses terjadinya Internet. Terjadinya proses ini merupakan tugas utama dari sebuah routing protocol. Untuk menangani tugas ini, dunia Internet mempercayakan satu nama routing protocol, yaitu BGP.
Apakah BGP?
Border Gateway Protocol atau yang sering disingkat BGP merupakan salah satu jenis routing protocol yang ada di dunia komunikasi data. Sebagai sebuah routing protocol, BGP memiliki kemampuan melakukan pengumpulan rute, pertukaran rute dan menentukan rute terbaik menuju ke sebuah lokasi dalam jaringan. Routing protocol juga pasti dilengkapi dengan algoritma yang pintar dalam mencari jalan terbaik. Namun yang membedakan BGP dengan routing protocol lain seperti misalnya OSPF dan IS-IS ialah, BGP termasuk dalam kategori routing protocol jenis Exterior Gateway Protocol (EGP). Apa lagi itu EGP?
Sesuai dengan namanya, Exterior, routing protocol jenis ini memiliki kemampuan melakukan pertukaran rute dari dan ke luar jaringan lokal sebuah organisasi atau kelompok tertentu. Organisasi atau kelompok tertentu diluar organisasi pribadi sering disebut dengan istilah autonomous system (AS). Maksudnya rute-rute yang dimiliki oleh sebuah AS dapat juga dimiliki oleh AS lain yang berbeda kepentingan dan otoritas. Begitu juga dengan AS tersebut dapat memiliki rute-rute yang dipunya organisasi lain. Apa untungnya organisasi lain memiliki rute milik organisasi Anda dan sebaliknya?
Keuntungannya adalah organisasi Anda bisa dikenal oleh organisasi-organisasi lain yang Anda kirimi rtte. Setelah dikenali rute-rute menuju lokasi Anda, banyak orang yang dapat berkomunikasi dengan Anda. Selain itu, Anda juga menerima rute-rute menuju ke organisasi lain, sehingga Anda juga dapat membangun komunikasi dengan para pengguna yang tergabung di organisasi lain. Dengan demikian, komunikasi dapat semakin luas menyebar.
BGP dikenal sebagai routing protocol yang sangat kompleks dan rumit karena kemampuannya yang luar biasa ini, yaitu melayani pertukaran rute antarorganisasi yang besar. Routing protocol ini memiliki tingkat skalabilitas yang tinggi karena beberapa organisasi besar dapat dilayaninya dalam melakukan pertukaran routing, sehingga luas sekali jangkauan BGP dalam melayani para pengguna jaringan.
Apakah Autonomous System?
Analogi Autonomous System atau sering disingkat AS adalah bagaikan sebuah perusahaan tempat Anda bekerja. Sebuah perusahaan memiliki peraturannya sendiri, memiliki struktur organisasi sendiri, memiliki produknya sendiri, memiliki gayanya sendiri dalam berbisnis dan memiliki privasinya sendiri. Semua itu, tidak perlu diketahui oleh orang lain di luar perusahaan Anda, bukan?
Namun, apa jadinya jika perusahaan tersebut menghasilkan sebuah produk yang harus dijual ke masyarakat? Tentu pertama-tama produk itu haruslah diketahui orang lain di luar perusahaan tersebut. Produk hasilnya diketahui orang lain bukan berarti seluruh isi perut perusahaan tersebut bisa diketahui oleh pihak lain, bukan? Kira-kira analogi Autonomous System dalam BGP sama seperti ini.
Jaringan internal sebuah organisasi bisa terdiri dari berpuluh-puluh bahkan ratusan perangkat jaringan dan server. Semuanya bertugas melayani kepentingan organisasi tersebut, sehingga otoritas dan kontrolnya hanya boleh diatur oleh organisasi tersebut. Cisco System, sebuah perusahaan pembuat perangkat jaringan mendefinisikan Autonomous System sebagai “Sekumpulan perangkat jaringan yang berada di bawah administrasi dan strategi routing yang sama”.
Autonomous System biasanya ditentukan dengan sistem penomoran. Sistem penomoran AS di dunia Internet diatur oleh organisasi Internet bernama IANA. Apa dan bagaimana sistem penomoran AS number ini akan dibahas di bawah nanti?
Apa Analogi untuk BGP?
Jika AS diumpamakan sebagai sebuah perusahaan, routing protocol BGP dapat diumpamakan sebagai divisi marketing dan promosi dalam sebuah perusahaan. Divisi marketing memiliki tugas menginformasikan dan memasarkan produk perusahaan tersebut. Divisi marketing memiliki tugas menyebarkan informasi seputar produk yang akan dijualnya. Dengan berbagai siasat dan algoritma di dalamnya, informasi tersebut disebarkan ke seluruh pihak yang menjadi target pasarnya. Tujuannya adalah agar mereka mengetahui apa produk tersebut dan di mana mereka bisa mendapatkannya.
Selain itu, divisi marketing juga memiliki tugas melakukan survai pasar yang menjadi target penjualan produknya. Para pembeli dan pengecer produk juga akan memberikan informasi seputar keinginan dan kebutuhan mereka terhadap produk yang dijual perusahaan tersebut. Divisi marketing juga perlu mengetahui bagaimana kondisi, prosepek, rute perjalanan, karakteristik tertentu dari suatu daerah target penjualannya. Jika semua informasi tersebut sudah diketahui, maka akan diolah menjadi sebuah strategi marketing yang hebat.
BGP memiliki tugas yang kurang lebih sama dengan divisi marketing dan promosi pada sebuah perusahaan. Tugas utama dari BGP adalah memberikan informasi tentang apa yang dimiliki oleh sebuah organisasi ke dunia di luar. Tujuannya adalah untuk memperkenalkan pada dunia luar alamat-alamat IP apa saja yang ada dalam jaringan tersebut. Setelah dikenal dari luar, server-server, perangkat jaringan, PC-PC dan perangkat komputer lainnya yang ada dalam jaringan tersebut juga dapat dijangkau dari dunia luar. Selain itu, informasi dari luar juga dikumpulkannya untuk keperluan organisasi tersebut berkomunikasi dengan dunia luar.
Dengan mengenal alamat-alamat IP yang ada di jaringan lain, maka para pengguna dalam jaringan Anda juga dapat menjangkau jaringan mereka. Sehingga terbukalah halaman web Yahoo, search engine Google, toko buku Amazon, dan banyak lagi.
Mengapa Menggunakan BGP?
BGP merupakan satu-satunya routing protocol yang dapat digunakan untuk menghubungkan dua organisasi besar yang berbeda kepentingan. Meskipun routing protocol jenis EGP bukan hanya BGP saja, namun tampaknya BGP sudah menjadi standar internasional untuk keperluan ini. Hal ini dikarenakan BGP memiliki fitur-fitur yang luar biasa banyak dan fleksibel.
Mulai dari pengaturan frekuensi routing update, sistem pembangunan hubungan dengan AS tetangga, sistem hello, policy-policy penyebaran informasi routing, dan banyak lagi fitur lain yang dapat Anda modifikasi dan utak-atik sendiri sesuai dengan selera. Maka dari itu BGP merupakan routing protocol yang dapat dikontrol sebebasbebasnya oleh pengguna. Dengan demikian, banyak sekali kebutuhan yang dapat terpenuhi dengan menggunakan BGP.
BGP juga sangat tepat jika sebuah perusahaan memiliki jalur menuju internet yang berjumlah lebih dari satu. Kondisi jaringan dimana memiliki jalur keluar lebih dari satu buah ini sering disebut dengan istilah multihoming. Jaringan multihoming pada umumnya adalah jaringan berskala sedang sampai besar seperti misalnya ISP, bank, perusahaan minyak multinasional, dan banyak lagi. Biasanya jaringan ini memiliki blok IP dan nomor AS sendiri.
Peranan BGP dalam jaringan multihoming ini sangat besar. Pertama, BGP akan berperan sebagai routing protocol yang melakukan pertukaran routing dengan ISP atau NAP yang berada di atas jaringan ini. Kedua, BGP dengan dipadukan oleh pengaturan policy-policynya yang sangat fleksibel dapat membuat sistem load balancing traffic yang keluar masuk. Bagaimana membuat sistem load balancing dengan menggunakan BGP akan dibahas pada artikel edisi berikutnya.
Selain itu, BGP juga merupakan routing protocol yang sangat reliable kerjanya. Hal ini dikarenakan BGP menggunakan protokol TCP untuk berkomunikasi dengan tetangganya dalam melakukan pertukaran informasi. TCP merupakan protokol yang menganut sistem reliable service, di mana setiap sesi komunikasi yang dibangun berdasarkan protokol ini harus dipastikan sampai tidaknya.
Pemastian ini dilakukan menggunakan sistem Acknowledge terhadap setiap sesi komunikasi yang terjadi. Dengan demikian, hampir tidak ada informasi routing dari BGP yang tidak sampai ke perangkat tujuannya. Routing protocol BGP yang sekarang banyak digunakan adalah BGP versi 4 atau lebih sering disingkat sebagai BGP-4.
Bagaimana Karakteristik BGP?
Kecanggihan dan kerumitan BGP sebenarnya dapat diperjelas intinya dengan beberapa karakteristik kunci. Berikut ini adalah karakteristik routing protokol BGP yang menandakan ciri khasnya:
BGP adalah Path Vector routing protocol yang dalam proses menentukan rute-rute terbaiknya selalu mengacu kepada path yang terbaik dan terpilih yang didapatnya dari router BGP yang lainnya.
Routing table akan dikirim secara penuh pada awal dari sesi BGP, update selanjutnya hanya bersifat incremental atau menambahi dan mengurangi routing yang sudah ada saja.
Router BGP membangun dan menjaga koneksi antar-peer menggunakan port TCP nomor 179.
Koneksi antar-peer dijaga dengan menggunakan sinyal keepalive secara periodik.
Kegagalan menemukan sinyal keepalive, routing update, atau sinyal-sinyal notifikasi lainnya pada sebuah router BGP dapat memicu perubahan status BGP peer dengan router lain, sehingga mungkin saja akan memicu update-update baru ke router yang lain.
Metrik yang digunakan BGP untuk menentukan rute terbaik sangat kompleks dan dapat dimodifikasi dengan sangat fleksibel. Ini merupakan sumber kekuatan BGP yang sebenarnya. Metrik-metrik tersebut sering disebut dengan istilah Attribute.
Penggunaan sistem pengalamatan hirarki dan kemampuannya untuk melakukan manipulasi aliran traffic membuat routing protokol BGP sangat skalabel untuk perkembangan jaringan dimasa mendatang.
BGP memiliki routing table sendiri yang biasanya memuat informasi prefix-prefix routing yang diterimanya dari router BGP lain. Prefixprefix ini juga disertai dengan informasi atributnya yang dicantumkan secara spesifik di dalamnya.
BGP memungkinkan Anda memanipulasi traffic menggunakan attribute-attributenya yang cukup banyak. Attribute ini memiliki tingkat prioritas untuk dijadikan sebagai acuan.
Kapan Saatnya Tidak Menggunakan BGP?
Seperti dijelaskan di atas, BGP merupakan routing protocol yang kompleks dan sulit untuk di-maintain. Dengan demikian, penggunaannya diperlukan keahlian khusus dan juga perangkat router berkemampuan proses yang tinggi. Untuk itu, perencanaan yang baik sangat diperlukan untuk menggunakan BGP. Ada kalanya Anda tidak perlu menggunakan routing protocol ini dalam berhubungan dengan AS lain. Jangan gunakan BGP untuk jaringan dengan situasi seperti berikut ini:
Hanya ada satu buah koneksi yang menuju ke Internet atau ke AS lain. Jaringan ini sering disebut dengan istilah singlehoming. Policy routing untuk ke Internet dan pemilihan jalur terbaik tidak terlalu diperlukan dalam sebuah AS. Perangkat router yang akan digunakan untuk menjalankan BGP tidak memiliki cukup memory dan tenaga processing untuk menangani update informasi dalam jumlah besar dan konstan. Keterbatasan pengetahuan dan kemampuan para administrator jaringannya dalam hal policy routing dan karakteristik BGP lainnya. Bandwidth yang kecil yang menghubungkan AS yang satu dengan lainnya.
Di dalam dunia Internet komunikasi antarpenduduk juga merupakan kebutuhan vital. Bukan hanya vital, justru keperluan berkomunikasilah sumber dan cikal bakal dari terciptanya dunia Internet. Untuk dapat melayani penduduknya berkomunikasi, dibuatlah jalan-jalan penghubungnya. Jalan penghubung dunia Internet adalah media komunikasi data yang jenisnya sangat banyak.
Namun, sampai di sini cara kerja dunia Internet mulai berbeda dengan dunia nyata. Jalan-jalan yang di bentuk di dunia Internet harus terkoneksi ke kota-kota kecil, yaitu server-server remote access dan perangkat jaringan. Perangkat tersebut adanya di ISP, ibu kota dari penduduk tersebut. Dengan demikian, semua komunikasi yang terjadi antarpara penduduk di Internet harus melewati ibu kotanya dulu. Baik penduduk yang ada di satu kota maupun dengan penduduk yang ada di belahan Bumi lainnya.
Jika masih dalam satu kota, ISP tidak perlu melempar sesi komunikasi penduduknya keluar benua, karena jika masih satu daerah biasanya ada jalan singkat menuju ke situs lokal. Jalan singkat inilah yang sering kita kenal dengan istilah Internet Exchange.
Internet Exchange merupakan kumpulan dari seluruh ISP yang ada di sebuah daerah. Tujuannya adalah agar jalur komunikasi dalam sebuah geografis yang sama tidak perlu dilarikan ke luar benua Internet. Di Indonesia, Internet Exchange-nya adalah bernama Indonesia Internet Exchange (IIX).
Proses pengumpulan dan maintenance informasi rute inilah yang terpenting dalam proses terjadinya Internet. Terjadinya proses ini merupakan tugas utama dari sebuah routing protocol. Untuk menangani tugas ini, dunia Internet mempercayakan satu nama routing protocol, yaitu BGP.
Apakah BGP?
Border Gateway Protocol atau yang sering disingkat BGP merupakan salah satu jenis routing protocol yang ada di dunia komunikasi data. Sebagai sebuah routing protocol, BGP memiliki kemampuan melakukan pengumpulan rute, pertukaran rute dan menentukan rute terbaik menuju ke sebuah lokasi dalam jaringan. Routing protocol juga pasti dilengkapi dengan algoritma yang pintar dalam mencari jalan terbaik. Namun yang membedakan BGP dengan routing protocol lain seperti misalnya OSPF dan IS-IS ialah, BGP termasuk dalam kategori routing protocol jenis Exterior Gateway Protocol (EGP). Apa lagi itu EGP?
Sesuai dengan namanya, Exterior, routing protocol jenis ini memiliki kemampuan melakukan pertukaran rute dari dan ke luar jaringan lokal sebuah organisasi atau kelompok tertentu. Organisasi atau kelompok tertentu diluar organisasi pribadi sering disebut dengan istilah autonomous system (AS). Maksudnya rute-rute yang dimiliki oleh sebuah AS dapat juga dimiliki oleh AS lain yang berbeda kepentingan dan otoritas. Begitu juga dengan AS tersebut dapat memiliki rute-rute yang dipunya organisasi lain. Apa untungnya organisasi lain memiliki rute milik organisasi Anda dan sebaliknya?
Keuntungannya adalah organisasi Anda bisa dikenal oleh organisasi-organisasi lain yang Anda kirimi rtte. Setelah dikenali rute-rute menuju lokasi Anda, banyak orang yang dapat berkomunikasi dengan Anda. Selain itu, Anda juga menerima rute-rute menuju ke organisasi lain, sehingga Anda juga dapat membangun komunikasi dengan para pengguna yang tergabung di organisasi lain. Dengan demikian, komunikasi dapat semakin luas menyebar.
BGP dikenal sebagai routing protocol yang sangat kompleks dan rumit karena kemampuannya yang luar biasa ini, yaitu melayani pertukaran rute antarorganisasi yang besar. Routing protocol ini memiliki tingkat skalabilitas yang tinggi karena beberapa organisasi besar dapat dilayaninya dalam melakukan pertukaran routing, sehingga luas sekali jangkauan BGP dalam melayani para pengguna jaringan.
Apakah Autonomous System?
Analogi Autonomous System atau sering disingkat AS adalah bagaikan sebuah perusahaan tempat Anda bekerja. Sebuah perusahaan memiliki peraturannya sendiri, memiliki struktur organisasi sendiri, memiliki produknya sendiri, memiliki gayanya sendiri dalam berbisnis dan memiliki privasinya sendiri. Semua itu, tidak perlu diketahui oleh orang lain di luar perusahaan Anda, bukan?
Namun, apa jadinya jika perusahaan tersebut menghasilkan sebuah produk yang harus dijual ke masyarakat? Tentu pertama-tama produk itu haruslah diketahui orang lain di luar perusahaan tersebut. Produk hasilnya diketahui orang lain bukan berarti seluruh isi perut perusahaan tersebut bisa diketahui oleh pihak lain, bukan? Kira-kira analogi Autonomous System dalam BGP sama seperti ini.
Jaringan internal sebuah organisasi bisa terdiri dari berpuluh-puluh bahkan ratusan perangkat jaringan dan server. Semuanya bertugas melayani kepentingan organisasi tersebut, sehingga otoritas dan kontrolnya hanya boleh diatur oleh organisasi tersebut. Cisco System, sebuah perusahaan pembuat perangkat jaringan mendefinisikan Autonomous System sebagai “Sekumpulan perangkat jaringan yang berada di bawah administrasi dan strategi routing yang sama”.
Autonomous System biasanya ditentukan dengan sistem penomoran. Sistem penomoran AS di dunia Internet diatur oleh organisasi Internet bernama IANA. Apa dan bagaimana sistem penomoran AS number ini akan dibahas di bawah nanti?
Apa Analogi untuk BGP?
Jika AS diumpamakan sebagai sebuah perusahaan, routing protocol BGP dapat diumpamakan sebagai divisi marketing dan promosi dalam sebuah perusahaan. Divisi marketing memiliki tugas menginformasikan dan memasarkan produk perusahaan tersebut. Divisi marketing memiliki tugas menyebarkan informasi seputar produk yang akan dijualnya. Dengan berbagai siasat dan algoritma di dalamnya, informasi tersebut disebarkan ke seluruh pihak yang menjadi target pasarnya. Tujuannya adalah agar mereka mengetahui apa produk tersebut dan di mana mereka bisa mendapatkannya.
Selain itu, divisi marketing juga memiliki tugas melakukan survai pasar yang menjadi target penjualan produknya. Para pembeli dan pengecer produk juga akan memberikan informasi seputar keinginan dan kebutuhan mereka terhadap produk yang dijual perusahaan tersebut. Divisi marketing juga perlu mengetahui bagaimana kondisi, prosepek, rute perjalanan, karakteristik tertentu dari suatu daerah target penjualannya. Jika semua informasi tersebut sudah diketahui, maka akan diolah menjadi sebuah strategi marketing yang hebat.
BGP memiliki tugas yang kurang lebih sama dengan divisi marketing dan promosi pada sebuah perusahaan. Tugas utama dari BGP adalah memberikan informasi tentang apa yang dimiliki oleh sebuah organisasi ke dunia di luar. Tujuannya adalah untuk memperkenalkan pada dunia luar alamat-alamat IP apa saja yang ada dalam jaringan tersebut. Setelah dikenal dari luar, server-server, perangkat jaringan, PC-PC dan perangkat komputer lainnya yang ada dalam jaringan tersebut juga dapat dijangkau dari dunia luar. Selain itu, informasi dari luar juga dikumpulkannya untuk keperluan organisasi tersebut berkomunikasi dengan dunia luar.
Dengan mengenal alamat-alamat IP yang ada di jaringan lain, maka para pengguna dalam jaringan Anda juga dapat menjangkau jaringan mereka. Sehingga terbukalah halaman web Yahoo, search engine Google, toko buku Amazon, dan banyak lagi.
Mengapa Menggunakan BGP?
BGP merupakan satu-satunya routing protocol yang dapat digunakan untuk menghubungkan dua organisasi besar yang berbeda kepentingan. Meskipun routing protocol jenis EGP bukan hanya BGP saja, namun tampaknya BGP sudah menjadi standar internasional untuk keperluan ini. Hal ini dikarenakan BGP memiliki fitur-fitur yang luar biasa banyak dan fleksibel.
Mulai dari pengaturan frekuensi routing update, sistem pembangunan hubungan dengan AS tetangga, sistem hello, policy-policy penyebaran informasi routing, dan banyak lagi fitur lain yang dapat Anda modifikasi dan utak-atik sendiri sesuai dengan selera. Maka dari itu BGP merupakan routing protocol yang dapat dikontrol sebebasbebasnya oleh pengguna. Dengan demikian, banyak sekali kebutuhan yang dapat terpenuhi dengan menggunakan BGP.
BGP juga sangat tepat jika sebuah perusahaan memiliki jalur menuju internet yang berjumlah lebih dari satu. Kondisi jaringan dimana memiliki jalur keluar lebih dari satu buah ini sering disebut dengan istilah multihoming. Jaringan multihoming pada umumnya adalah jaringan berskala sedang sampai besar seperti misalnya ISP, bank, perusahaan minyak multinasional, dan banyak lagi. Biasanya jaringan ini memiliki blok IP dan nomor AS sendiri.
Peranan BGP dalam jaringan multihoming ini sangat besar. Pertama, BGP akan berperan sebagai routing protocol yang melakukan pertukaran routing dengan ISP atau NAP yang berada di atas jaringan ini. Kedua, BGP dengan dipadukan oleh pengaturan policy-policynya yang sangat fleksibel dapat membuat sistem load balancing traffic yang keluar masuk. Bagaimana membuat sistem load balancing dengan menggunakan BGP akan dibahas pada artikel edisi berikutnya.
Selain itu, BGP juga merupakan routing protocol yang sangat reliable kerjanya. Hal ini dikarenakan BGP menggunakan protokol TCP untuk berkomunikasi dengan tetangganya dalam melakukan pertukaran informasi. TCP merupakan protokol yang menganut sistem reliable service, di mana setiap sesi komunikasi yang dibangun berdasarkan protokol ini harus dipastikan sampai tidaknya.
Pemastian ini dilakukan menggunakan sistem Acknowledge terhadap setiap sesi komunikasi yang terjadi. Dengan demikian, hampir tidak ada informasi routing dari BGP yang tidak sampai ke perangkat tujuannya. Routing protocol BGP yang sekarang banyak digunakan adalah BGP versi 4 atau lebih sering disingkat sebagai BGP-4.
Bagaimana Karakteristik BGP?
Kecanggihan dan kerumitan BGP sebenarnya dapat diperjelas intinya dengan beberapa karakteristik kunci. Berikut ini adalah karakteristik routing protokol BGP yang menandakan ciri khasnya:
BGP adalah Path Vector routing protocol yang dalam proses menentukan rute-rute terbaiknya selalu mengacu kepada path yang terbaik dan terpilih yang didapatnya dari router BGP yang lainnya.
Routing table akan dikirim secara penuh pada awal dari sesi BGP, update selanjutnya hanya bersifat incremental atau menambahi dan mengurangi routing yang sudah ada saja.
Router BGP membangun dan menjaga koneksi antar-peer menggunakan port TCP nomor 179.
Koneksi antar-peer dijaga dengan menggunakan sinyal keepalive secara periodik.
Kegagalan menemukan sinyal keepalive, routing update, atau sinyal-sinyal notifikasi lainnya pada sebuah router BGP dapat memicu perubahan status BGP peer dengan router lain, sehingga mungkin saja akan memicu update-update baru ke router yang lain.
Metrik yang digunakan BGP untuk menentukan rute terbaik sangat kompleks dan dapat dimodifikasi dengan sangat fleksibel. Ini merupakan sumber kekuatan BGP yang sebenarnya. Metrik-metrik tersebut sering disebut dengan istilah Attribute.
Penggunaan sistem pengalamatan hirarki dan kemampuannya untuk melakukan manipulasi aliran traffic membuat routing protokol BGP sangat skalabel untuk perkembangan jaringan dimasa mendatang.
BGP memiliki routing table sendiri yang biasanya memuat informasi prefix-prefix routing yang diterimanya dari router BGP lain. Prefixprefix ini juga disertai dengan informasi atributnya yang dicantumkan secara spesifik di dalamnya.
BGP memungkinkan Anda memanipulasi traffic menggunakan attribute-attributenya yang cukup banyak. Attribute ini memiliki tingkat prioritas untuk dijadikan sebagai acuan.
Kapan Saatnya Tidak Menggunakan BGP?
Seperti dijelaskan di atas, BGP merupakan routing protocol yang kompleks dan sulit untuk di-maintain. Dengan demikian, penggunaannya diperlukan keahlian khusus dan juga perangkat router berkemampuan proses yang tinggi. Untuk itu, perencanaan yang baik sangat diperlukan untuk menggunakan BGP. Ada kalanya Anda tidak perlu menggunakan routing protocol ini dalam berhubungan dengan AS lain. Jangan gunakan BGP untuk jaringan dengan situasi seperti berikut ini:
Hanya ada satu buah koneksi yang menuju ke Internet atau ke AS lain. Jaringan ini sering disebut dengan istilah singlehoming. Policy routing untuk ke Internet dan pemilihan jalur terbaik tidak terlalu diperlukan dalam sebuah AS. Perangkat router yang akan digunakan untuk menjalankan BGP tidak memiliki cukup memory dan tenaga processing untuk menangani update informasi dalam jumlah besar dan konstan. Keterbatasan pengetahuan dan kemampuan para administrator jaringannya dalam hal policy routing dan karakteristik BGP lainnya. Bandwidth yang kecil yang menghubungkan AS yang satu dengan lainnya.
Senin, 19 Desember 2011
Konfigurasi MPLS
Konfigurasi
Pada bagian ini, Anda akan disajikan dengan informasi untuk mengkonfigurasi fitur yang dijelaskan dalam dokumen ini.
Catatan: Gunakan Command Lookup Alat ( terdaftar pelanggan hanya) untuk menemukan informasi lebih lanjut tentang perintah yang digunakan dalam dokumen ini.
Diagram Jaringan
Dokumen ini menggunakan setup jaringan:
Konfigurasi Prosedur
Mengaktifkan ip CEF
Gunakan prosedur ini untuk mengaktifkan ip CEF. Untuk meningkatkan kinerja, gunakan ip CEF didistribusikan (jika tersedia). Lengkapi langkah-langkah di PES setelah MPLS telah dibentuk (mengkonfigurasi tag-switching ip pada interface).
- Membuat satu untuk setiap VRF VPN terhubung menggunakan ip VRF <VPN routing/forwarding perintah misalnya <nama.
Ketika melakukan hal ini:
- Tentukan distinguisher rute yang benar digunakan untuk VPN itu. Ini digunakan untuk memperpanjang alamat IP sehingga Anda dapat mengidentifikasi VPN milik.
rd <VPN rute distinguisher>
- Mengatur impor dan ekspor untuk properti MP-BGP diperpanjang masyarakat. Ini digunakan untuk menyaring proses impor dan ekspor.
rute-target [ekspor | impor | keduanya] <target VPN diperpanjang community>
- Tentukan distinguisher rute yang benar digunakan untuk VPN itu. Ini digunakan untuk memperpanjang alamat IP sehingga Anda dapat mengidentifikasi VPN milik.
- Mengkonfigurasi forwarding rincian untuk antarmuka masing-masing menggunakan forwarding VRF <VPN routing/forwarding perintah ip misalnya <nama dan ingat untuk menyiapkan alamat IP setelah melakukan hal ini.
- Tergantung pada PE-CE routing protokol yang Anda gunakan, Anda dapat mengkonfigurasi rute statis atau protokol routing (RIP, Open Shortest Path Pertama [OSPF], atau BGP) antara PE dan CE.
Konfigurasi MP-BGP
Konfigurasi MP-BGP antara router PE. Ada beberapa cara untuk mengkonfigurasi BGP, seperti menggunakan rute reflektor konfederasi atau metode. Metode yang digunakan di sini langsung konfigurasi-tetangga adalah scalable sederhana dan terabaikan.
- Menyatakan para tetangga yang berbeda.
- Masukkan alamat-keluarga IPv4 VRF <VPN routing/forwarding perintah <nama contoh untuk masing-masing hadir VPN di router PE.
Melakukan satu atau lebih dari langkah-langkah berikut, yang diperlukan:
- Mendistribusikan routing statis, RIP, atau informasi OSPF.
- Mendistribusikan informasi routing terhubung.
- Aktifkan BGP tetangga dengan router CE.
- Masukkan alamat-keluarga vpnv4 modus, dan menyelesaikan langkah-langkah berikut:
- Aktifkan tetangga.
- Menentukan bahwa masyarakat harus diperpanjang digunakan. Ini adalah wajib.
Konfigurasi
Dokumen ini menggunakan konfigurasi ini:
Pescara |
---|
Saat ini konfigurasi: ! versi 12,2 ! hostname Pescara ! ip CEF ! Nasabah A --- perintah.! ip VRF Customer_A ! --- Mengaktifkan VPN routing dan forwarding (VRF) tabel routing. ! --- Perintah ini dapat digunakan di global atau --- Router! Modus konfigurasi. rd 100:110 --- Rute distinguisher menciptakan! Routing dan forwarding --- Tabel! Untuk VRF sebuah. rute-target ekspor 100:1000 ! --- Menciptakan daftar ekspor impor dan rute-sasaran diperpanjang --- Masyarakat! Untuk VRF tertentu. rute-sasaran impor 100:1000 ! Pelanggan perintah! B ---. ip VRF Customer_B rd 100:120 rute-target ekspor 100:2000 rute-sasaran impor 100:2000 ! antarmuka Loopback0 ip address 10.10.10.4 255.255.255.255 ip router isis Nasabah A --- perintah.! antarmuka Loopback101 ip forwarding VRF Customer_A --- Associates VRF sebuah contoh dengan sebuah antarmuka atau subinterface.! ip address 200.0.4.1 255.255.255.0 --- Loopback101 dan 102 digunakan! Alamat IP yang sama, 200.0.4.1. ! --- Ini diperbolehkan karena mereka milik dua VRFs --- pelanggan yang berbeda '.! no ip directed-broadcast ! Pelanggan perintah! B ---. antarmuka Loopback102 ip forwarding VRF Customer_B ip address 200.0.4.1 255.255.255.0 --- Loopback101 dan 102 digunakan! Alamat IP yang sama, 200.0.4.1. ! --- Ini diperbolehkan karena mereka milik dua VRFs --- pelanggan yang berbeda '.! no ip directed-broadcast ! antarmuka Serial2 / 0 tidak ada alamat ip no ip directed-broadcast enkapsulasi frame-relay tidak adil-antrian ! antarmuka Serial2/0.1 point-to-point deskripsi link ke Pauillac bandwith 512 ip address 10.1.1.14 255.255.255.252 no ip directed-broadcast ip router isis tag-switching ip frame-relay interface-DLCI 401 ! router isis bersih 49.0001.0000.0000.0004.00 adalah-jenis tingkat-1 ! router BGP 100 BGP log-tetangga-perubahan --- Memungkinkan! Penebangan reset BGP tetangga. tetangga 10.10.10.6 sebagai remote-100 ! --- Menambahkan sebuah entri ke BGP atau multiprotocol BGP tetangga tabel. tetangga 10.10.10.6 update-sumber Loopback0 ! --- Memungkinkan sesi BGP untuk menggunakan operasional yang spesifik --- Antarmuka! Untuk koneksi TCP. ! --- Pelanggan A dan B perintah.! alamat-keluarga vpnv4 ! --- Untuk memasukkan alamat keluarga konfigurasi modus --- Untuk sesi routing yang mengkonfigurasi!, Seperti BGP, --- Yang menggunakan versi standar prefiks alamat VPN 4!. tetangga 10.10.10.6 mengaktifkan tetangga 10.10.10.6 mengirim-masyarakat baik ! --- Mengirim masyarakat atribut BGP tetangga. keluar-address-keluarga ! Pelanggan perintah! B ---. alamat IPv4 keluarga VRF Customer_B ! --- Untuk memasukkan alamat keluarga konfigurasi modus --- Untuk sesi routing yang mengkonfigurasi!, Seperti BGP, --- Yang menggunakan versi standar prefiks alamat VPN 4!. mendistribusikan terhubung tidak auto-summary tidak ada sinkronisasi keluar-address-keluarga ! Nasabah A --- perintah.! alamat IPv4 keluarga VRF Customer_A mendistribusikan terhubung tidak auto-summary tidak ada sinkronisasi keluar-address-keluarga ! ip tanpa kelas ! akhir |
Pesaro |
---|
Saat ini konfigurasi: ! versi 12.1 ! hostname Pesaro ! Nasabah A --- perintah.! ip VRF Customer_A rd 100:110 rute-target ekspor 100:1000 rute-sasaran impor 100:1000 ! Pelanggan perintah! B ---. ip VRF Customer_B rd 100:120 rute-target ekspor 100:2000 rute-sasaran impor 100:2000 ! ip CEF ! antarmuka Loopback0 ip address 10.10.10.6 255.255.255.255 ip router isis Nasabah A --- perintah.! antarmuka Loopback101 ip forwarding VRF Customer_A ip address 200.0.6.1 255.255.255.0 ! Pelanggan perintah! B ---. antarmuka Loopback102 ip forwarding VRF Customer_B ip address 200.0.6.1 255.255.255.0 ! Nasabah A --- perintah.! antarmuka Loopback111 ip forwarding VRF Customer_A ip address 200.1.6.1 255.255.255.0 ! interface Serial0 / 0 tidak ada alamat ip enkapsulasi frame-relay tidak ada mroute cache-ip acak-mendeteksi ! antarmuka Serial0/0.1 point-to-point deskripsi link ke Pomerol bandwith 512 ip address 10.1.1.22 255.255.255.252 ip router isis tag-switching ip frame-relay interface-DLCI 603 ! router isis bersih 49.0001.0000.0000.0006.00 adalah-jenis tingkat-1 ! router BGP 100 tetangga 10.10.10.4 sebagai remote-100 tetangga 10.10.10.4 update-sumber Loopback0 ! Pelanggan perintah! B ---. alamat IPv4 keluarga VRF Customer_B mendistribusikan terhubung tidak auto-summary tidak ada sinkronisasi keluar-address-keluarga ! Nasabah A --- perintah.! alamat IPv4 keluarga VRF Customer_A mendistribusikan terhubung tidak auto-summary tidak ada sinkronisasi keluar-address-keluarga ! --- Pelanggan A dan B perintah.! alamat-keluarga vpnv4 tetangga 10.10.10.4 mengaktifkan tetangga 10.10.10.4 mengirim-masyarakat baik keluar-address-keluarga ! ip tanpa kelas ! akhir |
Pomerol |
---|
Saat ini konfigurasi: ! versi 12,0 ! hostname Pomerol ! ip CEF ! antarmuka Loopback0 ip address 10.10.10.3 255.255.255.255 ip router isis ! interface Serial0 / 1 tidak ada alamat ip no ip directed-broadcast enkapsulasi frame-relay acak-mendeteksi ! antarmuka Serial0/1.1 point-to-point deskripsi link ke Pauillac ip address 10.1.1.6 255.255.255.252 no ip directed-broadcast ip router isis tag-switching mtu 1520 tag-switching ip frame-relay interface-DLCI 301 ! antarmuka Serial0/1.2 point-to-point deskripsi link ke Pulligny ip address 10.1.1.9 255.255.255.252 no ip directed-broadcast ip router isis tag-switching ip frame-relay interface-DLCI 303 ! antarmuka Serial0/1.3 point-to-point deskripsi link ke Pesaro ip address 10.1.1.21 255.255.255.252 no ip directed-broadcast ip router isis tag-switching ip frame-relay interface-DLCI 306 ! router isis bersih 49.0001.0000.0000.0003.00 adalah-jenis tingkat-1 ! ip tanpa kelas ! akhir |
Pulligny |
---|
Saat ini konfigurasi: ! versi 12.1 ! hostname Pulligny ! ! ip CEF ! ! antarmuka Loopback0 ip address 10.10.10.2 255.255.255.255 ! interface Serial0 / 1 tidak ada alamat ip enkapsulasi frame-relay acak-mendeteksi ! antarmuka Serial0/1.1 point-to-point deskripsi link ke Pauillac ip address 10.1.1.2 255.255.255.252 ip router isis tag-switching ip frame-relay interface-DLCI 201 ! antarmuka Serial0/1.2 point-to-point deskripsi link ke Pomerol ip address 10.1.1.10 255.255.255.252 ip router isis tag-switching ip frame-relay interface-DLCI 203 ! router isis pasif-antarmuka Loopback0 bersih 49.0001.0000.0000.0002.00 adalah-jenis tingkat-1 ! ip tanpa kelas ! akhir |
Pauillac |
---|
! versi 12.1 ! hostname Pauillac ! ip CEF ! antarmuka Loopback0 ip address 10.10.10.1 255.255.255.255 ip router isis ! interface Serial0 / 0 tidak ada alamat ip enkapsulasi frame-relay tidak ada mroute cache-ip tag-switching ip tidak adil-antrian ! antarmuka Serial0/0.1 point-to-point deskripsi link ke Pomerol bandwith 512 ip address 10.1.1.1 255.255.255.252 ip router isis tag-switching ip frame-relay interface-DLCI 102 ! antarmuka Serial0/0.2 point-to-point deskripsi link ke alamat ip 10.1.1.5 255.255.255.252 Pulligny ip router isis tag-switching ip frame-relay interface-DLCI 103 ! antarmuka Serial0/0.3 point-to-point deskripsi link ke Pescara bandwith 512 ip address 10.1.1.13 255.255.255.252 ip router isis tag-switching ip frame-relay interface-DLCI 104 ! router isis bersih 49.0001.0000.0000.0001.00 adalah-jenis tingkat-1 ! ip tanpa kelas ! akhir |
Memeriksa
Bagian ini menyediakan informasi yang bisa Anda gunakan untuk mengkonfirmasi konfigurasi anda sudah bekerja dengan baik.
Para Interpreter Perangkat Keluaran ( terdaftar pelanggan hanya) (makan minyak) mendukung perintah acara tertentu. Gunakan makan minyak untuk melihat analisis output perintah show.
- show ip VRF-Memeriksa bahwa VRF benar ada.
- menunjukkan antarmuka-Memeriksa VRF ip interface diaktifkan.
- show ip route VRF Customer_A-Memeriksa informasi routing pada router PE.
- traceroute VRF Customer_A 200.0.6.1-Memeriksa informasi routing pada router PE.
- show ip bgp vpnv4 Memeriksa tag-BGP.
- show ip CEF VRF Customer_A 200.0.6.1 detail-memverifikasi informasi routing pada router PE.
Perintah lebih rinci dalam MPLS VPN Solusi Panduan Pemecahan Masalah .
Berikut ini adalah contoh output dari perintah show ip perintah VRF.
Pescara # show ip VRF RD default Antarmuka Nama 100:110 Customer_A Loopback101 100:120 Customer_B Loopback102
Berikut ini adalah contoh output dari perintah show ip antarmuka perintah VRF.
Pesaro # show ip interface VRF Antarmuka Alamat IP VRF Protokol Loopback101 200.0.6.1 Customer_A up Loopback111 200.1.6.1 Customer_A up Loopback102 200.0.6.1 Customer_B up
Ip menunjukkan rute berikut VRF perintah menunjukkan 200.0.6.0/24 awalan yang sama di kedua output. Hal ini karena jauh PE memiliki jaringan yang sama untuk dua pelanggan, Customer_A dan Customer_B, yang diperbolehkan dalam larutan MPLS VPN khas.
Pescara # show ip route VRF Customer_A Kode: C - terhubung, S - static, I - IGRP, R - RIP, M - mobile, B - BGP D - EIGRP, EX - EIGRP eksternal, O - OSPF, IA - OSPF antar daerah N1 - OSPF NSSA eksternal tipe 1, N2 - OSPF NSSA eksternal jenis 2 E1 - OSPF eksternal tipe 1, E2 - OSPF eksternal tipe 2, E - EGP i - IS-IS, L1 - IS-IS level-1, L2 - IS-IS level-2, AGLOCO - IS-IS antar wilayah * - Calon default, U - per-user static route, o - ODR Gateway of last resort tidak diatur C 200.0.4.0/24 terhubung secara langsung, Loopback101 B 200.0.6.0/24 [200 / 0] via 10.10.10.6, 05:10:11 B 200.1.6.0/24 [200 / 0] via 10.10.10.6, 04:48:11 Pescara # show ip route VRF Customer_B Kode: C - terhubung, S - static, I - IGRP, R - RIP, M - mobile, B - BGP D - EIGRP, EX - EIGRP eksternal, O - OSPF, IA - OSPF antar daerah N1 - OSPF NSSA eksternal tipe 1, N2 - OSPF NSSA eksternal jenis 2 E1 - OSPF eksternal tipe 1, E2 - OSPF eksternal tipe 2, E - EGP i - IS-IS, L1 - IS-IS level-1, L2 - IS-IS level-2, AGLOCO - IS-IS antar wilayah * - Calon default, U - per-user static route, o - ODR P - periodik download rute statis Gateway of last resort tidak diatur C 200.0.4.0/24 terhubung secara langsung, Loopback102 B 200.0.6.0/24 [200 / 0] via 10.10.10.6, 00:03:24
Dengan menjalankan traceroute antara dua situs Customer_A, adalah mungkin untuk melihat tumpukan label yang digunakan oleh jaringan MPLS (jika dikonfigurasi untuk melakukannya dengan ip mpls ttl ...).
Pescara # traceroute VRF Customer_A 200.0.6.1 Jenis urutan escape ke batalkan. Tracing rute ke 200.0.6.1 1 10.1.1.13 [MPLS: Label 20/26 Exp 0] 400 msec 276 msec 264 msec 2 10.1.1.6 [MPLS: Label 18/26 Exp 0] 224 msec 460 msec 344 msec 3 200.0.6.1 108 msec * 100 msec
Catatan: 0 Exp adalah bidang eksperimental digunakan untuk Quality of Service (QoS).
Konfigurasi BGP
TUTORIAL BGP ROUTER
Inti Internet yang Rumit
Terjadinya sebuah dunia bernama Internet memang sangat rumit. Bagaimana tidak pasalnya semua manusia yang ada di dunia ini ingin dapat dilayani permintaan komunikasinya, tentu sangat rumit, bukan? Kerumitannya ini terlihat juga pada routing protocol yang bertugas mengatur dan menciptakan komunikasi tersebut, yaitu BGP.
Nah Disini kami Mencoba BGP dengan Menggunakan Ubuntu Untuk Tutorialnya Sebagai Berikut:
1. Install dulu GNS3-nya via apt-get :
$sudo apt-get install gns3
Atau anda dapat menginstall dari source dengan mendownload GNS3 terlebih dahulu disini
2. Jalankan gns3 dari Applications -> Accessories -> gns3 Graphical Network Simulator
3. Download Cisco IOS, nyari sendiri disini ya.. :p
4. Tambahkan IOS Image yang sudah anda download, caranya : Klik Edit -> IOS Images and Hypervisors . Pada tab IOS Images tambahkan IOS Images padaSettings -> Image File . Klik tombol (…) untuk menambahkan IOS Image. Lalu klik tombol Save
Tampilan IOS Images saya seperti ini :
5. Tambahkan 3 Cisco Router Serie 3600 (sesuaikan dengan IOS Images yang anda tambahkan), tambahkan juga 3 Switch
6. Klik kanan pada Router dan pilih Configure, pilih R1 kemudian pilih tab Slotsuntuk menambahkan interface FastEthernet pada Adapters. Tambahkan pada Slot 0, 1 dan 2 lalu klik OK. Maka akan terlihat seperti dibawah ini :
Lakukan hal yang sama dengan 2 Router lainnya (R2 dan R3)
7. Hubungkan dengan menggunakan Interface FastEthernet (Gunakan tombol Add link disebelah kiri tomboh jam (Snapshot) :
- R1 ke R2, R1 ke R3, R1 ke SW1
- R2 ke SW2
- R3 ke SW3
Sehingga tampak seperti gambar berikut ini :
Keterangan lengkap untuk AS-Number dan IP Address sebagai berikut :
8. Klik tombol Play untuk menghidupkan Router
9. Klik kanan pada R1 lalu pilih Console, ketikan no pada initial configuration dialog ini mencegah kita untuk melakukan konfigurasi secara Wizard.
Konfigurasi dasar pada R1 :
Konfigurasi dasar pada R2 :
Konfigurasi dasar pada R3 :
10.Konfigurasi BGP di setiap Router :
R1 :
R2 :
R3 :
11. Verifikasi Rnuting Table dan Neighbor BGP :
Jangan lupa untuk menyimpan konfigurasi anda dengan perintah :
R1#copy running-config startup-configR2#copy running-config startup-configR3#copy running-config startup-config
Langganan:
Postingan (Atom)